السلا م عليكم ورحمة ا لله وبركا ته
Salam Silaturahmi saya sampaikan kepada semua pembaca blog saya.
saya disini akan berbagi cerita tentang diri saya maupun tentang pengalaman/pengetahuan yang saya miliki karna bilamana kita memiliki suatu cerita/pengalaman yang baik atau bahkan pengetahuan yang bermanfaat sebaiknya kita sebarkan.
Ucapan syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan Rahmat dan Hidahnya sehingga saya bia menulis di blog ini dan semoga dapat bermanfaat dan postingannya selalu update.
dalam blog ini terlebih dahulu saya akan menceritakan tentang manusia yang memiliki hubungan dan status.
tak perlu panjang kali lebar, langsung saja mari baca tulisan saya yang sudah saya tuliskan untuk dibaca oleh blogger
INILAH KITA :
Sejatinya, seorang perempuan
memang tak bisa hidup tanpa seorang lelaki dan begitu pula sebaliknya, dengan
begitu mereka saling melengkapi satu sama lain. Dan mereka menyebutnya dengan
teman dekat atau sahabat bahkan pacar.
Apakah perbedaan dari seorang teman,
sahabat dan pacar?
Banyak yang mengatakan bahwa
teman adalah seseorang diluar diri kita yang mengenal kita dan berkenan untuk
berbicara dan berbagi kisah dengan kita, seseorang yang mampu membawa kita dari
ke jalan yang lurus maupun jalan sesat. Teman itu bisa dari orang tua kita,
adik, kakak, tetangga, bahkan orang lain yang tidak pernah kita kenal
sebelumnya.
Sahabat…banyak yang mengartikan
bahwa sahabat adalah teman yang mampu mendengarkan semua cerita kita, dia
selalu ada disaat kita senang,sedih, susah, bahagia atau bahkan disebut dengan
teman special.
Pacar… kata tersebut sering
diartikan bahwa pasangan lelaki dan peremuan yang memiliki hubungan khusus
melebihi seorang sahabat.Dikala mereka tidak memiliki pacar meraka mengatakan
bahwa ia tidak laku bahkan tidak gaul.
Remaja di modern ini tak jarang
dari mereka yang menyandang status jomblo, namun meski demikian mereka pasti
memiliki hubungan yang lebih dengan lawan jenis mereka masing-masing.
Apakah arti TEMAN, SAHABAT, DAN
PACAR bagi kalian??
Taukah siapa teman, sahabat dan
pacar terbaik kita?
Teman sekaligus sahabat terbaik
kita adalah kedua orang tua dan pacar terbaik adalah suami/ istri.
Pernahkah kita menyadari bahwa
memang benar bahwa kedua orangtua kitalah teman sekaligus sahabat terbaik?
Mereka telah menemani kita sejak
kecil, mereka mendengarkan semua cerita kita, meskipun kita sering melakukan
kesalahan bahkan membuatnya mereka jengkel tapi mereka selalu ada buat kita dan
mereka sabar menghadapi segala tingkah laku kita yang nakal. Semarah apapun
mereka tak lepas dari kesalahn yang kita
buat tanpa kita sadari, sebenarnya mereka memberikan pelajaran dan peringatan
untuk kebaikan kita karna mereka sayang kepada kita.
Taukah jika kita memiliki
malaikat yang kuat dan malaikat yang hebat ?
Malaikat yang selalu kuat menahan kesabarannya atas segala tingkah laku
kita, dia mau merelakan seluruh hidupnya hanya untuk kita dengan penuh kasih
dan sayang ditiap hembusan nafasnya, menghapus kala airmata kita
terjatuh.malaikat itu adalah IBU.
Sebelum kita ada didunia faanaa
ini kita menebenng di dalam rahim ibu selama Sembilan bulan secara gratis, ibu
selalu membawa kita kemanapun dia pergi, kita dapat hidup hingga saat ini karna
kasihnya yang selalu menjaga kita selama masih dalam rahimnya, dia rela mengorbankan
nyawanya saat kita ingin melihat dunia ini. Saat kita dapat melihat dunia ini
kita hanyalah manusia bodoh yang tidak tau apapun, disitulah ibu yang pertama
kali memperkenalkan dunia, dia tidak pernah lelah membimbing kita.
Saat masih kecil ibulah yang
menyuapi, memandikan, mengajari kita berjalan, bahkan dialah yang membelikan
mainan, mengantarkan kita ketika kita bermain.
Saat beranjak remaja kita telah
mampu untuk makan,mandi sendiri dan kita dapat berlari dan bermain-main dengan
teman-teman kita tanpa ditemani ibu lagi.
Dari kecil kita selalu merepotkan
ibu, dikala kita susah ibu selalu membantu ,ibu selalu mendengarkan cerita
kita, namun ketika ibu memanggil kita berpura-pura tidak mendengarnya, dan saat
ibu menyuruh kita mentang-mentang bias berjalan kita malah kabur, meski begitu
ibu tetap bersabar sambil mengelus dada.
Saat dewasa, lulus sekolah kita
malah pesta bersenang-senang dengan teman-teman tanpa melihat waktu bakan
sampai pagi, disaat itulah hati ibu khawatir akan keadaan kita dia memikirkan
ada dimana kita,dengan siapa dan sedang apa. Saat kita pulang ibupun bertanya
“dari mana saja, bersama siapa, ngapain” kita malah jawab “ah cerewet” atau
kita jawab dengan kebohongan. Beranjak kuliah ibu mengantarkan kita ke kampus
tapi kita tidak mau diantar smpai depan pintu gerbang karna malu ibu kita telah
tua, jelek. Apakah itu balasan kita? Padahal disaat kita sakit dia mau
mengantarkan kita ke dokter,selalu mendoakan agar kita selalu sehat. Disaat
susah,sedih ibulah yang menghapus airmata kita dan mau menemani kita sepanjang
waktunya.
Bagi anak lelaki, ketika dia
ingin melamar seorang perempuan ibulah yang pertama memikirkan bagaimana calon
menantunya nanti, apakah dia baik untuk anak lelakinya atau tidak, apakah dia
bisa seperhatian ibu padanya dan dia mampu mengurus cucu-cucunya kelak?
Akhirnya ibupun memberikan restu
kepada kita untuk berada dipanggung pelaminan bersama perempuan yang menurutnya
pantas untuk menjadi pendamping kita.
Ibupun turut bahagia ketika
melihat anaknya bahagia lantas setelah
menikah apakah kita akan menjauhi/meninggalkan ibu kita? Padahal ibu yang
membantu biaya pernikahan kita , ibu yang selama ini berdoa untuk kebaikan
anakya. Tugas seorang ibu belum selesai terhadap anak lelakinya meskiun dia
telah menikah hingga ibu menghembuskan nafas terakhirnya begitu pula bakti anak
lelaki selama ibu masih hidup maka dia wajib berbakti padanya.
Saat ibu mendapatkan cucu darimu
dan dia memberikan nasehat padamu dengarkanlah nasehatnya jangan malah kita
jawab “jamannya sudah berbeda”. Seorang ibu lebih tau bagaimana cara mengurus
anak yang baik dan dia lebih berpengalaman karna dia telah mengenyam kepahitan
dan kemanisan dunia diapun member nasehat demi kebaikan anak-anak kita kelak.
Hati seorang ibu terlalu mulia
dan dia telah mengalami sakit yang luar biasa sebelumnya, jadi ketika kita
mengalami suatu masalah yang menyakitkan kita janganlah semuanya diceritakan
pada ibu karna hati nurani seorang ibu pasti akan lebih sakit lagi bila
mendengar anaknya mengalami kesusahan dan dia akan berfikir lebih keras lagi
daripada kita.janganlah sakiti hatinya apalagi membuatnya meneteskan airmata
kesedihan karna perbuatan kita seberapapun jasa yang kita berikan pada
ibu,seberapapun uang yang kita dapatkan dan diberikan kepada ibu,atau bahkan
seberapa literpun keringat kerja yang kita keluarkan untuk ibu takkan prnah
menggantikan kassih dan cinta seorang ibu. Cinta dan kasih seorang ibu
sepanjang masa yang tak dapat ditukar dengan materi, bilangan angka atau bahkan
rangkaian kata terimakasih. Oleh karena itu cintai dan sayangilah dia , jangan
sakiti hatinya dan jangan buat airmata kesedihan melainkan airmata kebahagiaan,
dan utamakanlah kepentingannya daripada kepentingan kita.
Patuhi perintahnya dan
jangan bohongi ibu , karna SYURGA ADA DI
TELAPAK KAKI IBU.
Malaikat hebat adalah dia yang
selalu mengajarkan kehidupan kepada kita, dia mampu membantu meyakinkan akan
mimpi yang akan menjadi nyata,dia mampu mengusir rasa ketakutan yang ada pada
diri kita, dia tidak memanjakan kita saat sakit, tapi dia mau tidak tidur
semalaman hanya untuk menjaga kita, bahkan dia mau mengubah kepalanya sebagai
kaki dan kakinya sebagai kepala, semua itu hanya untuk kita. Malaikat itu
adalah AYAH.
Biasanya bagi seorang anak yang
sudah dewasa,atau bagi perempuan yang sudah ikut suaminya atau bahkan kita yang
sedang merantau atau diluar kota akan merasa kangen kepada ibu, tapi bagaimana
dengan ayah? Mungkin memang yang sering berkomunikasi dengan kita adalah ibu..
tapi taukah bahwa ternyata ayahlah yang menginginkan agar ibu telpon agar
mengetahui kabar kita. Dulu ketika kita masih kecil memang ibu yang sering
membacakan dongeng ketika hendak tidur atau ibu yang menidurkan kita, meskipun
ayah pulang kerja dalam keadaan masih mengenakan akaian kerja dan dengan wajah yang
lelah dia selalu menanyakan bagaimana kabar kita pada ibu dan dia menanyakan
apa saja yang kita lakukan seharian selama ditinggal kerja olehnya. Saat kita
masih kecil ayahlah yang mengajari kita naik sepeda , meskipun beberapa kali
kita jatuh dari sepeda yang beroda empat ayah meyakinkan bahwa kita mampu untuk
mengendarai sepeda dengan roda dua. Ketika kita menginginkan sebuah mainan dan
kita menangis untuk memintanya sebenarnya ayah ingin memenuhi permintaan kita,
tapi ayah hanya berkata “iya kita beli,tapi tidak sekarang ya nak!” karena dia
tak mau memanjakan kita karna semakin ayah dapat memenuhi permintaan kita
semakin pula kita manja. Ketika kita beranjak dewasa, kita mulai meminta untuk
pergi keluar malam,dan ayah bersikap tegas mengatakan “tidak boleh”, disitulah
sebenarnya dia mengkhawatirkan kita, dia ingin selalu menjaga kita karna bagi seorang ayah anak adalah sesuatu
yang sangat berharga. Ketika kita tak mendapat izin,lalu masuk kamar dengan
membanting pintu kamar dan marah padahal ayah melarang itu untuk kebaikan kita.
Bagi anak perempuan, ketika dia mulai sering telfonan atau bahkan didatangi
oleh lelaki peran seorang ayah sangatlah berat dan dia diam-diam menguping
bahkan mengintip putrinya untuk mengetahui apa sedang dibicarakan atau diperbuatnya.
Saat kita mulai diberikan kepercayaan oleh ayah dan dia memberikan izin keluar
malam, kita malah melanggar jam pulang, dan seorang ayah menunggu dirumah
dengan hati gelisah dan khawatir meski dia capeknya bagaimanapun dia rela untuk
tidak istirahat hingga kita sampai dirumah. Ketika rasa khawatir itu
berlarut-larut dan kita pulang ayah kemudian memarahi kita.
Saat sudah dewasa, kita akan
merantau atau kuliah ketakutan seorang ayah semakin menjadi-jadi karna kita
akan meninggalkannya. Saat kita pergi meninggalkannya dan ayah mengantarkan ke
terminal/stasiun/bandara sebenarnya ayah ingin memeluk dan menangis untuk
melepas kepergian kita seperti ibu yang memeluk kita dengan erat, tapi seorang
ayah hanya mengusap sedik airmatanya disudut matanya sambil menepuk pundakmu
dan berkata “hati-hati disana dan jaga dirimu baik-baik”, ayah melakukan itu
hanya karna agar kita kuat dan menjadi dewasa. Saat kita membutuhkan uang untuk
semester atau kita bercerita tentang pekerjaan kita yang kurang cocok, ayahlah
yang pertama kali mengerutkan keningnya, dia memikirkan anaknya yang jauh
disana, dan seorang ayah selalu berusaha mencari jalan agar anakya dapat
seperti teman-temannya dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik . Ketika
saatnya kita wisuda dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang kita
inginkan, ayahlah yang pertama kali memberikan tepuk tangan untuk kita, seorang
ayah akan bangga dengan keberhasilan yang kita dapatkan / telah menjadi
seseorang (sarjana).
Bagi anak perempuan, ketika
datang seorang lelaki yang meminta izin untuk melamar kita, ayah akan sangat
berhati-hati memberikan izin karna ayah tau lelaki itu yang akan menggantikan
posisinya. Dan pada saatnya ayah melihat kita duduk dipanggung pelaminan dengan
seorang lelaki yang menurutnya pantas untuk menggantikan posisinya dan dia
tersenyum bahagia. Dalam bahagianya diapun menangis dan berdoa dan mengatakan
pada Yang Menciptakan bahwa tugasnya telah selesai untuk mengurus putrinya yang
sangat dia cintai ,diapun meminta agar kita selalu bahagia dengan suami kita.
Setelah itu ayah hanya bias menunggu kedatangan kita bersama cucu-cucunya.
Dengan rambut yang berubah memutih, tulang dan lengan yang tak kuat lagi
menjaga kita dari bahaya apapun diapun hanya bias mendoakan kita. Ayah sesosok
yang paling Hebat dan dialah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KITA BISA”.
Sampai disini dulu yahh... nanti saya lanjutkan kembali... pembahasan belumlah selesai

